LITERASI TIK : Evaluasi dan Pencarian Lanjut Informasi
Sebelum meng-evaluasi suatu informasi , kita harus tau karakteristiknya terlebih dahulu.
Karakteristik Evaluasi Informasi
- Authority : Sang penulis suatu informasi harus jelas
- Timelines : Harus tersaji dalam keadaan terbaru (Up to date)
- Relevancy : Informasi yang tersajikan harus valid dan sesuai dengan kenyataan
- Quality : Kualitas informasi dapat dipercaya
- Perspective : Sudut pandang informasi tersebut harus mempunyai tujuan
Cara Mencari Informasi
Ada beberapa teori dalam mencari sebuah informasi yang bermutu :
KUHLTHAU’S
Proses pencarian informasi menurut Kuhlthau (1993) dapat dibagi menjadi 6 tahap yaitu: permulaan (inisiasi), seleksi, eksplorasi, formulasi, koleksi dan presentasi. Kuhlthau menguraikan bahwa pola pencarian informasi sifatnya berjenjang, dimulai dari sesuatu yang tidak jelas, sampai pada tahap kejelasan dari informasi yang dicarinya.
FLIP IT
- Links : Lokasi dan nomor panggilan sumber
- Focus : Kata kunci dan istilah pencarian yang akan digunakan
- Input : Jenis informasi yang dibutuhkan, pencatatan dan informasi bibliografi
- Properties : Menggunakan berbagai sumber
ALBERTA INQURY
Inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Peranan guru pada pembelajaran ini adalah sebagai motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan bergairah dalam berpikir), fasilitator (yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa), penanya (untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri), administrator (yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas), pengarah (yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang diharapkan), manajer (yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas), dan rewarder (yang memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa). Jadi inkuiri sangat sesuai untuk membelajarkan berpikir kritis dan mereduksi miskonsepsi karena memberikan peranan kepada siswa untuk seluas-luasnya melakukan kegiatan pembelajaran menemukan konsep. Pembelajaran inkuiri memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi ini karena anak dirangsang untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaannya. Terkait dengan ini, tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Kegiatan diskusi perlu dioptimalkan agar terjadi saling tukar informasi dan pendapat secara terbuka sehingga jawaban atas masalah yang diajukan dapat dibahas bersama siswa yang lain.
BIG6
The Big 6 dikembangkan di AS oleh dua pustakawan, Mike Eisdenberg dengan Bob Berkowitz. The Big 6 menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk mengajar informasi dan ketrampilan informasi serta teknologi. Model The Big 6 terdiri dari 6 tahap pemecahan masalah, pada masing-masing tahap dikelompokkan dua sublangkah atau komponen.
Model The Big 6 memiliki kekurangan yaitu mayoritas sumber dan contoh berdasarkan sekolah dan kegiatan kelas di AS. Kedua The Big 6 merupakan produk komersial yang mensyaratkan hak cipta dan perlindungan merek dagang sehingga tidak dapat digunakan begitu saja. Sungguhpun demikian, pembuat The Big 6 masih mengizinkan penggunaannya untyuk kepertluan pendidikan asal memberitahu mereka
Sumber :
https://kikin215.wordpress.com/2017/04/30/evaluasi-dan-pencarian-lanjut-informasi/